“Teman”

Sore hari ini, angin berhembus kencang. Sementara Ali dan keluarga sedang menonton TV. Dalam channel ISLAM’S HAQ. Masa Ali menonton, katanya bisa beri pertanyaan bagi penonton penonton yang ada dirumah. Ya sudah, apa boleh buat, aku bertanya saja lewat telepon. “Assalamu’alaikum, ana Ali, diIndonesia kota bogor. Ana ingin bertanya ustadz!, Tentang hal teman itu bagaimana? Kalau kita memilih milih teman yang baik atau buruk? Ana binggung Ustadz! Boleh diterangkan sedikit?. Maaf kalau ana ada salah, semoga bermanfaat. Syukran Jazaakallahu Khairan. Wasalamu’alaikum warah matullah.”Itu pertanyaan ‘Ali.

“Wa’alaikumussalam. Masyaallah, pertanyaan yang bagus ‘Ali!begini ya Ali, untuk lebih jelas bisa anda ke web yang satu ini http://yufid.com/result/?search=%22Teman%22#gsc.tab=0&gsc.q=%22Teman%22&gsc.ref=more%3Asahih

Saya akan jelaskan sedikit tentang itu, Manfaat Berteman dengan Orang yang Baik

Ada hadits yang mengandung faedah bahwa bergaul dengan teman yang baik akan mendapatkan dua kemungkinan yang kedua-duanya baik. Kita akan menjadi baik atau minimal kita akan memperoleh kebaikan dari yang dilakukan teman kita.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’adi rahimahullah menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan permisalan pertemanan dengan dua contoh (yakni penjual minyak wangi dan seorang pandai besi). Bergaul bersama dengan teman yang shalih akan mendatangkan banyak kebaikan, seperti penjual minyak wangi yang akan memeberikan manfaat dengan bau harum minyak wangi. Bisa jadi dengan diberi hadiah olehnya, atau membeli darinya, atau minimal dengan duduk bersanding dengannya , engkau akan mendapat ketenangan dari bau harum minyak wangi tersebut. Kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba yang berteman dengan orang yang shalih lebih banyak dan lebih utama daripada harumnya aroma minyak wangi. Dia akan mengajarkan kepadamu hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan agamamu. Dia juga akan memeberimu nasihat. Dia juga akan mengingatkan dari hal-hal yang membuatmu celaka. Di juga senantiasa memotivasi dirimu untuk mentaati Allah, berbakti kepada kedua orangtua, menyambung silaturahmi, dan bersabar dengan kekurangan dirimu. Dia juga mengajak untuk berakhlak mulia baik dalam perkataan, perbuatan, maupun bersikap. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman dekatnya dalam tabiat dan perilakunya. Keduanya saling terikat satu sama lain, baik dalam kebaikan maupun dalam kondisi sebaliknya.

Jika kita tidak mendapatkan kebaikan-kebaikan di atas, masih ada manfaat lain yang penting jika berteman dengan orang yang shalih. Minimal diri kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatn buruk dan maksiat. Teman yang shalih akan senantiasa menjaga dari maksiat, dan mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, serta meninggalkan kejelekan. Dia juga akan senantiasa menjagamu baik ketika bersamamu maupun tidak, dia juga akan memberimu manfaat dengan kecintaanya dan doanya kepadamu, baik ketika engkau masih hidup maupun setelah engkau tiada. Dia juga akan membantu menghilangkan kesulitanmu karena persahabatannya denganmu dan kecintaanya kepadamu. (Bahjatu Quluubil Abrar, 148)

 

Hmm, Anda juga, sebenarnya juga harus menjauhi teman yang jelek, siapa tahu dia membuat kita dijerumuskan di neraka Na’udzubillah, semoga kita terhindar dari itu, maksudnya api neraka ya! Itunya adalah neraka Afwan. Syukran pertanyaannya . Afwan untuk penjelasannya. Wasalamu’alaikum warah matullahi wabarakatuh.”Penjelasan Ustadz.

Pelajaran dari kisah

  • Jangan suka terpengaruh berteman dengan orang atau teman yang jelek dan dekatkan-lah teman atau orang yang baik.
  • Mempunyai teman akrab yang baik: yang selalu mengingatkan kita kepada Allah Ta’ala. Sedangkan jauhilah teman yang jelek: yang selalu mengingatkan kita kepada perbuatan yang buruk yang tidak disukai Allah Ta’ala.
  • Janga n ragu untuk bertanya.

 

Sumber penjelasan: http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/pengaruh-teman-bergaul.html